Nama : Riska Susenda
Kelas : XI IPA 3
SINOPSIS
NOVEL
JUDUL
BUKU : Ibu, Aku
Mencintaimu
PENULIS : Agnes Davonar
PENERBIT : PT. INTIMEDIA
CIPTANUSANTARA
TAHUN
TERBIT : Jakarta,
Oktober 2013
JUMLAH
HALAMAN : 190 Halaman
TEBAL
BUKU : 18 x 2,5 cm
Namaku Angel, saat ini aku duduk di
kelas tiga sekolah menengah pertama Internasional Budaya Jakatra. Sekolah yang
khusus didirikan bagi anak-anak yang memiliki kelebihan uang. Aku sendiri
terlahir dari keluarga yang lumayan kaya. Ayah kerjaanya sebagai pialang atau
banker di sebuah perusahaan investasi besar, sedangkan ibu hanya ibu rumah
tangga yang sibuk sama sosialitasnya. Sebagai anak tunggal atau satu-satunya
dalam keluarga kecil ini, tentu aja Ayah bakal selalu manjain aku dengan
barang-barang bermerek, bukan berarti aku bodoh seperti anak-anak yang lain
yang selalu paling pintar dalam urusan pamer harta keluarga. Tapi semua yang
aku miliki setiap tahun, adalah hadiah karena ak selalu menjadi rangking 1 atau
paling jauh juga rangking 3.
Suatu pagi seperti biasanya, sebelum
berangkat sekolah. Aku selalu sarapan pagi bersama Ayah dan Ibu. Ibu bangun
pagi-pagi untuk menyiapkan segala kebutuhan Ayah. Di meja makan kami pun
sarapan, Ibu yang mengingatkan Ayah agar tidak lupa menjemput Ibu nanti siang
di salon langgananya karena hari ini Ibu akan menghadiri perayaan ulang tahun
pernikahan temanya.
Aku
yang baru tiba di sekolah dan langsung duduk di kursi kesayangan yang sudah
lama aku tempatkan bersama teman-temanku
Gitta dan Mawar. Dua sahabat terbaik-ku. Gita langusng mnghampiriku. Ternyata
mereka meminjam buku tugasku ya mereka ingin mencontek PR. Keduanya langsung
sibuk mengurusi PR mereka. Lalu aku mengeluarkan ipad terbaru yang baru saja
dibelikan Ayah untukku beberapa hari lalu.
Sementara
Ayah dikantor tegang karena semua saham nya turun drastis. Ibu yang dari tadi
menunggu Ayah yang tidak datang terus menelpon Ayah yang sedang pusing dengan
sahamnya. Ibu juga menelpon aku menanyakan Ayah yang tidak kunjung datang,
akupun menyuruh Ibu untuk di antar dengan supir pribadi Ibu, tapi Ibu tidak
mau, Ibu merasa gengsi jika diantar oleh supir ke acara mewah itu. Ayah pun
menjemput Ibu yang sudah telat satu jam, Ayah panik dan ia terburu-buru hingga
menerobos lampu merah. Mobil Ayah berguling beberapa kali dibahu jalan hingga
mobinya hancur tak beraturan. Saat itulah Ayah ditemukan meninggal seetika oleh
orang-orang yang berusaha menolongnya. Ibu pun shock mendengare berita itu,
apalagi aku yang sedang belajar bareng pun shock mendengar kematian Ayah dan
aku langsung teringat Ibu,mungkin jika Ibu tidak menyuruh Ayah menjemput Ibu
mungin Ayah tidak meninggal seperti ini.
Semenjak
Ayah meninggal semuanya berubah 180 derajat. Ayah juga meninggalkan banyak
hutang dibank dan menbuat semua kekayaan yang kita miliki di sita bank untuk
membayar hutang Ayah. Termasuk rumah dan ipad kesayangan peninggalan Ayah.
Dari
situlah aku mulai membenci Ibu, Ibu penyebab kematian Ayah dan Ibu pula yang
menyebabkan kita menjadi miskin. Sekarang aku tinggal dirumah susun, aku juga tidak
bisa melanjutkan sekolah yang aku inginkan. Aku pindah kesekolah yang dekat
dengan tempat tinggalku dan itupun dengan mengajukan beasiswa karena Ibu tidak
mampu membiayaiku. Hari pertama sekolah yang suram bagiku, aku harus memakai
baju bekas karena Ibu tidak mampu untuk membelikan baju baru untukku, batapa
miskinya kami. Karena uang yang Ibu miliki sudah habis Ibu pun berfikir untuk
berjualan bakmie, Karena sewaktu muda Ibu membantu kakek yang berprofesi
sebagai tukang bakmi. Tapi aku tidak setuju karena aku malu mempunyai Ibu
penjual bakmie. Semenjak kematian Ayah aku dan Ibu dangat dingin, aku sangat
membenci Ibu apaagi sekarang Ibu bersikeras berjualan bakmie.
Disekolah
Agnes yang selalu berkuasa karena dia anak dari kepala sekolah, dia terus mengejek
aku yang memakai baju bekas dan masuk dengan beasiswa karena tidak mampu. Terlebih
dengan Aji orang yang Agnes suka menyukai ku juga. Dari situlah Agnes mencari
kejelekan ku, dan mengungkit mengenai kehidupanku.
Pada
saat Ibu akan berjualan dan mendorong gerobaknya, Ibu terjatuh dan kakinya
terkilir. Ibu sulit untuk berjalan tetapi Ibu bersikeras untuk tetap berjualan.
Aku kasihan pada ibu tapi aku masih membenci ibu karena Ibu penyebab semuanya
terjadi.
Karena
kami bertempat tinggal dirumah susun yang tidak terlalu bersih, aku terkena
demam berdarah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Aku harus dirawat karena
kondisi ku yang memburuk. Ibu sedih karena uang tabungannya sudah habis
terpakai. Lalu Ibu menjual ginjalnya tanpa sepengetahuanku untuk membayar biaya
rumah sakit ku.
Setelah
aku tau pengorbanan Ibu yang begitu besar, rasa benci itu hilang seketika. Aku
mencintai Ibu, perjuangan Ibu yang begitu besar dan tidak bisa dibayar oleh
apapun.
Makasih ya sinopsisnya. Bantu banget.!
BalasHapuskrn bgt
BalasHapusGood cerita dari novel chocolatos nya
BalasHapus